Kamis, 06 November 2008

Barack Obama.. Presiden Baru Amerika Serikat



Sejak kemarin, Obama menyandang gelar Presiden Terpilih Amerika Serikat. Tak lama lagi, gelarnya resmi Presiden Barack Obama. Bukan lagi Senator Barack Obama. Di Amerika Serikat hari ini, hidup memang berjalan seperti biasa. Tapi masih tersisa hiruk-pikuk pasca pemilu. Di jalanan masih terlihat sejumlah orang yang memakai pin Obama-Biden. Di facebook, teman dan rekan ramai membicarakan kemenangan spektakuler si Anak Menteng. Apalagi di media massa, wajah Obama terpampang jelas, dengan judul super besar.

Negara adidaya ini seperti jatuh cinta pada sosok pria berdarah campuran Kenya-Amerika ini. Banyak harapan bergantung padanya, untuk membawa era baru pasca Presiden George W. Bush.

Bush sendiri telah menyatakan selamat kepada penerusnya dan mengundang Obama, istri dan kedua putrinya ke Gedung Putih.

Tapi terlepas dari seremonia ini, sudah banyak agenda menanti sang presiden baru negara paman sam.

Dalam waktu dekat, Obama akan mulai diikutsertakan dalam rapat internal pemerintah menyangkut isu keamanan nasional. Ini mungkin semacam ajang inisiasi, apalagi belajar dari sejarah 15 tahun terakhir, insiden besar terjadi pada tahun pertama seorang presiden Amerika Serikat.

Anda ingat serangan di gedung World Trade Center, New York, tahun 1993, terjadi pada awal pemerintahan Bill Clinton? Serangan teror kembali terulang, bahkan lebih dahsyat, pada tanggal 11 September 2001, hanya beberapa bulan setelah George W. Bush menjabat sebagai presiden. Bahkan Wakil Presiden Terpilih, Joe Biden, memprediksi, dalam enam bulan pertama pemerintahan Obama, akan terjadi insiden skala internasional.

Selain isu keamanan, yang juga akan segera dicermati oleh rakyat yang telah memilih Obama adalah bagaimana ia dapat merealisasikan janjinya untuk mereformasi Wall Street dan memperbaiki ekonomi. Juga sejauh mana layanan kesehatan dapat diperbaiki bagi kelas menengah yang selama ini tertindas oleh tindakan semena-mena perusahaan penyedia asuransi kesehatan? Atau benarkah ia punya cara efektif memperbaiki kualitas pendidikan dasar yang banyak mengalami penurunan di kota-kota besar di Amerika?

Daftar ini panjang. Tapi untuk sementara, Amerika masih dalam masa bulan madu dengan presiden barunya.