Senin, 17 September 2007

Ratusan Bakul Antre Minyak Goreng - Pasar Murah

Ratusan bakul antre minyak goreng

PATI - Ratusan warga yang kebanyakan adalah para bakul, Jumat (8/6) kemarin ikut antre untuk mendapatkan minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar (OP) yang digelar di Toko Murah Wedarijaksa.

Dalam pantauan Wawasan di lokasi OP, antrean cukup panjang terlihat di depan Toko Murah, pagi sampai siang. Menjelang waktu salat jumat, antrean bakul di depan Toko Murah masih tetap berjubel.

Bahkan ada beberapa orang bakul yang mengaku datang dari Kecamatan Tayu yang jaraknya cukup jauh dari Wedarijaksa. Salah satunya adalah Widiarto (30), seorang bakul yang datang dari Desa Pakis Kecamatan Tayu.

Widiarto mengaku rela datang jauh-jauh untuk antre, karena harga minyak goreng yang dijual dalam OP jauh lebih murah dibandingkan jika dia membeli dari toko biasanya.

"Saya dengar di sini dua hari ini dijual minyak gorang dengan harga Rp 6.500 per kilogram, jadi saya langsung datang ke sini. Tiga hari lalu saya membeli dari sebuah toko di Tayu, harganya Rp 7.900 per kilogram, saya menjualnya Rp 8.200 per kilogram, " jelasnya.

Jatah OP
Sementara itu menurut pemilik Toko Murah, Junaidi, tokonya mendapat jatah untuk menyalurkan minyak goreng OP sebanyak 10,8 ton minyak goreng untuk Jumat kemarin.

"Kita mendapat jatah dari distributor, Sari Agrotama Persada. Sudah sejak Kamis (7/6) kemarin, jatah minyak goreng yang disalurkan dalam OP sebanyak 10.455 kilogram," ungkapnya.

Selain toko murah satu yang ada di Wedarijaksa, Junaedi juga mendapat jatah OP melalui tokonya yang ada di Sleko, Kecamatan Pati. "Toko Murah dua yang di Sleko, juga mendapat jatah OP, untuk kemarin sebanyak 9.180 kilogram. Hari (Jumat) ini juga mendapat jatah sama," lanjutnya.

Sementara itu Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Pati melalui staf seksi sarana perdagangan, Sutrisno, saat ditemui Wawasan di lokasi OP Toko Murah, menjelaskan, selain di Wedarijaksa dan Sleko, OP minyak gorang dalam dua hari ini juga dilakukan di Toko Sri Rahayu (Ngagul) dan Tayu.

Sutrisno berharap para bakul yang mengambil minyak goreng dari OP, tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi. "Belinya khan Rp 6.500, jadi jualnya tidak terlalu jauh dari itu," terangnya. Juk/ar

Tidak ada komentar: